Oleh InsyaALLAAH Tamim Pardede
Saat Jibril berkata kepada RasuluLLAAH: “iqra’ !” Beliau menjawab “Saya tidak bisa”. Lalu untuk kedua kalinya malaikat memegang nabi dan mengguncangkan badannya hingga nabi kepayahan, dan setelah itu dilepaskan. Malaikat berkata lagi kepadanya “iqra’ !” Nabi menjawab “Saya tidak bisa ”. Perawi mengatakan, bahwa untuk ketiga kalinya malaikat memegang nabi dan mengguncangkannya hingga beliau kepayahan. Setelah itu barulah nabi mengucapkan apa yang diucapkan oleh malaikat, yaitu surat Al-Alaq 1-5.
مَا أَنَا بِقَارِئٍ
“apa Aku qari.” (HR. Bukhari, no. 3). Beliau terus mengatakan seperti itu sampai akhirnya beliau mengikuti perintah Jibril utk mengiqra’kan surah Al ‘alaq 1-5. Makna iqra’ bukanlah membaca, sebab saat itu Jibril tidak bawa alat tulis apapun utk proses membacakan & dibacakan. RasuluLLAAH ummi, tidak mengenal aksara, tentu Jibril tahu mengenai itu, maka makna baca pada kalimat iqra’ sangat tidak tepat. Iqra lebih tepat bila dimaknai sebagai ‘ikutilah pendiktean sesuai dengan apa yg diucapkan’. Catat bahwa saat itu Nabi Muhammad bukan dalam kondisi belajar baca membaca dengan aksara. Kalau tidak difahami spt ini, maka kalian juga tdk akan pernah faham apa itu Al-Qur’an. Kata iqra’ dalam tata bahasa Arab adalah fi’il amr yang berarti kata kerja perintah.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya, “iqra’ dengan (menyebut) nama RABBmu yang menciptakan. DIA telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Iqra’ , dan RABBmulah YANG MAHA pemurah. YANG mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena). DIA mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq: 1-5)
فَإِذَا قَرَأْنَٰهُ فَٱتَّبِعْ قُرْءَانَهُۥ
Apabila KAMI telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.(Al qiyamah 18)
Jadi iqra merupakan tugas mengikuti ucapan yang disebutkan oleh sang guru. Bukan membaca tulisan.
YANG MAHA Pengasih,
عَلَّمَ الۡقُرۡاٰنَؕ
‘Allamal Quran
Yang telah mengajarkan Al-Qur’an.(Ar Rahman 1-2)
qara’a itu sendiri yang mempunyai arti “menghimpun”.
وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًاۙ
Dan apabila engkau (Muhammad) mengqiraatkan Qur’an, KAMI adakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, (Al Isra’ 45)
Jadi proses iqra’ itu dirahasiakan, tdk boleh diketahui oleh org2 kafir bisa dilakukan oleh orang2 kafir, siapapun mereka. Karena akan berimplikasi buruk nantinya, dirubah sama orang2 kafir. Iqra’ proses yg sangat privacy, tdk boleh ada org lain tahu kecuali para pencatat hasil qiraat. Org kafir pun hanya bisa meng iqra’ kitab catatan perbuatannya di akhirat kelak tanpa diketahui org lain.
اِقْرَأْ كِتَابَكَۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًاۗ
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu.”
Kalimat mengajarkan melalui perantaraan qalam dalam surah Al alaq diatas merupakan kelanjutan dimasa yg akan datang dimana qiraat2 yg dikumpukan menjadi suatu bentuk yang bisa dibaca oleh umat Islam nanti, kata raqq dalam QS. 52/At-Thûr: 3 mungkin mengacu sejenis kertas kulit atau parkamen yang terbuat dari kulit binatang. Kata qirthâs yang muncul dalam QS 6/Al-An-âm: 7 & 91, bermakna lontar, karena kata ini terambil dari bahasa Yunani chartês yang bermakna selembar atau sehelai lontar. Rujukan kedua kata qirthâs (QS.6:91)
Kata iqra bukan kaleng, tidak sederhana, kata ini sangat menakjubkan. Kata ini dalam aksara Arab terdiri dari huruf-huruf qaf, ra dan hamzah. Ketiga huruf tersebut, betapapun kalian mengotak-ngatik susunannya, dia tetap mempunyai makna. Yang mana makna satu sama lain saling berikatan erat.
Kalau kalian mendahulukan huruf hamzah disusul dengan qaf dan ra sehingga dapat membaca kata aqarra yang antara lain bermakna “mengakui” atau “mantap dan tenang”. Anda juga dapat mendahulukan hamzah lalu meletakkan huruf ra di tengahnya dan huruf qaf di akhirnya, sehingga terbaca ariqa, yakni “gelisah” atau “sulit tidur”. Dan kondisi inilah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW ketika itu.
Setelah menerima tugas iqra’ itu, RasuluLLAAH pulang ke rumah dengan ketakutan. Setibanya di rumah, Nabi Muhammad meminta sang istri, Khadijah untuk menyelimutinya.
“Selimuti aku! Selimuti aku! Aku sangat takut!” kata RasuluLLAAH. Lalu RasuluLLAAH ditenangkan oleh Ummul mukminin Khadijah.
Lebih dalam lagi, proses iqra’ adalah proses pengumpulan bahan2 pembelajaran yang sangat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Jadi tdk gampang boss memahami Qur’an itu, hanya orang2 tertentu saja yang mampu memetik manfaat ilmu dari qiraat mereka pada Qur’an tersebut.itulah sebabnya para sahabat tdk ada yg tergila gila menghafal seluruh Qur’an, namun jiwa mereka adalah benar2 wadah yg mampu mewujudkan Qur’an itu sebagai gaya hidup. Hafal Qur’an 30 juz, tapi berhukum dengan hukum kafir, ya ambyarrr, gak ada manfaatnya. Tidak ada perintah sedikitpun untuk menghafalkan seluruh Qur’an, tapi yg ada wajib menjadikan Qur’an sebagai dasar hukum & pedoman hidup. Apalagi kegiatan membaca & menghafal Qur’an lalu dapat hadiah, wkwkwk elu pikir lari maraton apa? Wkwkwk
Dari Ibnu Mas’ud Beliau berkata, “Adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan mengamalkannya.” (Disahihkan oleh Syekh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiqnya atas tafsir At-Thabari (I/80).
Gara2 Qur’an, RasuluLLAAH sampai dituduh gila, lah sekarang pembaca penghafal, penyanyi Qur’an malah dapat hadiah. Ini ajaran gak jelas.
Sadarilah oleh kalian, bahwa Jibril tidak nyasar datang ke Nabi Muhammad SAW yg ummi, terus ujug2 disuruh. Apa gak stress itu RasuluLLAAH kalau benar makna iqra’ adalah membaca, apa gak pusing itu Jibril harus ngajarin baca kayak anak TK nol kecil.
Qur’an dimasukkan kedalam dada RasuluLLAAH, bukan dihafal oleh Beliau SAW.
لَا تُحَرِّكۡ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعۡجَلَ بِهٖؕ
Laa tuharrik bihii lisaa naka lita’jala bih
Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu karena ingin hendak cepat-cepat (menguasai)nya.
عَلَيۡنَا جَمۡعَهٗ وَقُرۡاٰنَهٗۚ
Inna ‘alainaa jam’ahuu wa qur aanah
Sesungguhnya KAMI yang akan mengumpulkannya bersamaan dan membacakannya.
اِنَّ عَلَيۡنَا بَيَانَهٗؕ
Summa inna ‘alainaa bayaanah
Kemudian sesungguhnya KAMI yang akan menjelaskan detailnya (Al qiyamah 16-19)
Iqra’, hanya bisa dilakukan oleh tubuh yang suci sebagai wadah. Maka itu 2x RasuluLLAAH di cuci jantung Beliau sebelum diangkat sbg Nabi. Lah kalian??? Sabun mandi, shampoo kalian aja dari bahan2 najis, kapan bisa mampu tampil sebagai wadahnya Qur’an??? Ambyarrr iya. Wkwkwk