oleh InsyaALLAAH Tamim Pardede
Sebagaimana disebut dalam Alquran, “Dan guruh bertasbih memuji-NYA (yaitu) para malaikat karena takut kepada-NYA” (QS ar-Ra’d [13]: 13).
Dalam haditsnya, RasuluLLAAH SAW menyebut petir sebagai suara para malaikat. “Ar-Ra’du (petir) adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak ALLAAH.” (HR Tirmizi).
Al-Khoro’ithi dalam Makarim Al Akhlaq mengutip pendapat Ali bin Abi Thalib RA soal ar-Ra’du. Menurut Ali, ar-Ra’du adalah malaikat, sedangkan al-Barq (kilatan petir) adalah pengoyak di tangannya sejenis besi.
Ibnu Taimiyah mengatakan, ar-ra’du adalah mashdar ( bentuk kata benda) berasal dari kata ra’ada, yar’adu, ra’dan yang berarti gemuruh. Namanya gerakan pasti menimbulkan suara. Malaikat adalah yang menggerakkan dengan cara menggetarkan awan kemudian dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Ketika menafsirkan surat Al Baqarah ayat 19, as-Suyuthi mengatakan bahwa ar-Ra’du adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan.
Dalam tafsir Jalalain juga disebutkan bahwa ar-ra’du adalah suara malaikat, sedangkan al-barq (kilatan petir) adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat untuk menggiring mendung.
Secara umum, umat Islam meyakini ar-Ra’du dengan malaikat yang ditugasi mengatur awan atau suara dari malaikat tersebut yang tengah bertasbih dan mengatur awan.
Sedangkan, al-barq atau ash-showa’iq adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat yang digunakan untuk menggiring mendung.
Ibnu Abbas menambahkan, Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya (Adab Al Mufrod/722).
Cahaya petir berwarna ungu sehingga dengan adanya petir terciptalah ozone, petir dapat mengoyak oksigen O2 sebagai segitiga app menjadi O3. Sehingga pembakaran menjadi lebih maksimal. Radiasi UV punya cukup energi untuk memecahkan ikatan kimiawi. Karena tingginya, foton pada UV bisa menyebabkan ionisasi, sebuah proses di mana elektron terpecah dari atom. Ini bisa dipakai untuk memproses kimia atau bisa merusak material dan jaringan hidup. Kerusakan yang bisa merugikan sekaligus menguntungkan. Ia bisa merusak kulit dan mata. Tapi sinar UV juga bisa jadi disinfektan.
Jadi disimpulkan bahwa Malaikat tercipta dari frekwensi cahaya ungu. Bukan sekedar cahaya biasa atau cahaya apa Saja.sinar ungu atau ultraviolet (UV) berada di range antara cahaya yang terlihat dan sinar-X. Frekuensinya berkisar 8 × 1014 sampai 3 × 1016 siklus per detik or hertz (Hz). Panjang gelombangnya 380 nanometer (1,5 × 10−5 inci) sampai sekitar 10 nm (4 × 10−7 inci).
Sinar UV adalah sebuah tipe radiasi elektromagnetik yang membuat sinar hitam bercahaya. Ia yang menyebabkan kulit kita ‘terbakar’ paparan sinar matahari. Tapi kalau terpapar terlalu banyak radiasi UV, jaringan tubuh kita bisa rusak.
Radiasi elektromagnetik berasal dari matahari dan dipancarkan dalam gelombang atau partikel pada panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda-beda. Range yang luas inilah yang dikenal dengan nama spektrum elektromagnetik (EM). Spektrum ini terbagi ke dalam tujuh tipe berdasarkan penurunan panjang gelombang dan peningkatan energi dan frekuensi, yaitu gelombang radio, microwave, infra merah, cahaya yang kelihatan, ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma.
lam yakun syaiin itu adalah berita ghaib nisbi dimasa yg akan datang. bkn masa lalu,sebab kalau masa lalu bkn lagi ghaib, sebab telah tersingkap oleh pemberitaan masa kini
lam yakun syaiin itu maknanya merupakan sesuatu yang belum dapat disebut (saat ini) akan dapat disebut saat nanti
secara gramatikal bahasa dia berarti tidak termasuk dari sesuatupun. artinya dia belum bisa termasuk pada pengelompokan ordo kehidupan, namun merupakan cikal bakal kehidupan, secara fisik dia bersifat cairan.
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
“Dan KAMI jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30).
itulah pita genetik. sesuatu yang nanti akan menjadi hidup setelah berlaku padanya gaya van der wals. Gaya, jadi lam yakun itu akan menjadi sesuatu setelah adanya komunikasi listrik antarmolekul atau gaya yang terjadi di antara atom-atom sehingga dapat membentuk molekul ataupun senyawa tertentu. setelah menjadi senyawa baru dia bisa disebut sesuatu
Gaya antarmolekul terdiri dari gaya London atau dipol-dipol, gaya Van der Waals, dan ikatan hidrogen.
sesuatu apapun dapat terbentuk Molekul dapat terbentuk karena adanya ikatan (ikatan ionik, ikatan kovalen, atau ikatan Van Der Waals) antara dua atom atau lebih. makanya dia disebut lam yakun, karena belum bereaksi atau tere aksi kan oleh biokimiawi lainnya.
maka dari itu penafsiran bahwa jin diciptakan dari api, adalah kesimpulan barbar yg tdk logika. sebab api meniadakan cairan. padahal jin juga makhluk hidup. jadi apa arti naar? dia bukan berarti namun berarti proses bio listrik. api merupakan akibat yg muncul dari peristiwa kelistrikan. maka lebih tepat kalau dikatakan jin tercipta dari ujung sulatan api yg menyala, artinya itu mengacu pada sinar infra merah
Waljaaanna khalaqnaahu min qablu min naaris samuum
وَخَلَقَ الۡجَآنَّ مِنۡ مَّارِجٍ مِّنۡ نَّارٍۚ
dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap.
وَخَلَقَ الۡجَآنَّ مِنۡ مَّارِجٍ مِّنۡ نَّارٍۚ
dan DIA menciptakan jin dari (lapisan api) tanpa asap. itu jelas bahwa bukan api seperti api biasa, dia adalah api tanpa asap. jelasnya infra red
maka itu jin disebut juga kelompok malaikat (para malak) karena materi penciptaan mereka hampir sama, cuma berbeda di frekwensi warnanya saja. kalau malaikat dari warna ultra violet, kalau jin dari infra merah. nur n nar secara bahasa sama persis
مِّنَ ٱللَّهِ ذِى ٱلْمَعَارِجِ
minallāhi żil-maarij
jadi apa makna maarij itu sebenarnya? para jin bisa menembus langit karena maarij merupakan alam asal mereka
Ibnu ‘Abbas,’Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan dan banyak lagi lainnya berkata tentang penafsiran kata-kata “maarijin min Naar”maksudnya adalah“Ujung nyala api”.Di dalam riwayat lain disebutkan, makksudnya adalah: “Murninya dan paling bagusnya api”. An-Nawawi di dalam Syarah Muslim berkata: “Al-Maarij” artinya: Nyala api yang kehitam-hitaman. Di dalam hadits yang dikeluarkan oleh Muslim dari ‘Aisyah berkata, RasuluLLAAH SAW bersabda: “Malaikat diciptakan dari nur. Jin diciptakan dari nyala api yang kehitam-hitaman. Dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah diterangkan kepadamu”. (HR. Muslim) jadi jelas bukan dari api, namun dari bagian daripada api
mim,ra’,jim itu memiliki makna sesuatu yg melompat keluar atau terlempar atau secepat kilat atau tusukan atau tempelan
makanya org2 arab punya penggolongan atau versi dalam menentukan ordo jin. Nama-nama jin di dalam bahasa Arab:Ibn ‘Abdil Barr berkata: Jin menurut ahli Ilmu Kalam dan ahli Ilmu Bahasa ada beberapa tingkat, yaitu:Kalau mereka menyebutkan jin murni, mereka berkata: JinniApabila yang dimaksudkan mereka jin yang tinggal bersama manusia, mereka sebut: ‘Aamir jamakya ‘Ummar.Apabila yang dimaksud jin yang sering datang kepada anak-anak, mereka katakan: ArwaahJika jahat dan suka menghalang-halangi, mereka sebut: Syaitan.Kalau lebih jahat lagi, mereka sebut: Maarid.Kalau lebih jahat lagi dan keras, mereka sebut: ‘Ifriit. Jamaknya :’Afaariit.RasuluLLAAH SAW memberi tahu kita, beliau bersabda: “Jin ada tiga golongan. 1. Bersayap berterbangan di udara. 2. Berupa ular dan anjing. Dan 3. Mereka bertempat tinggal dan berjalan, pergi berkelana. (HR. Ath-Thabrani, Al-Hakim dan Al-Bayhaqi dari Abu Tsa’labah Al-Khusyani) Hadits Shahih
org2 arab hingga seluruh manusia kini blm bisa memahami dgn baik apa itu jin. padhal RasuluLLAAH sdh gamblang menjelaskannya