sabdo palon guru sang dajjal
Sabda palon berkata : saya mau mencari asuhan yang bermata satu
Inilah dialog sabdo palon (yang sangat membenci Islam) dengan parabu Brawijaya :
(“Paduka sudah terlanjur terperosok, mau jadi orang jawan (kehilangan jawa-nya), kearab-araban, hanya ikut-ikutan, tidak ada gunanya saya asuh, saya malu kepada bumi dan langit, malu mengasuh orang tolol, saya mau mencari asuhan yang bermata satu , tidak senang mengasuh paduka. … Kalau paduka tidak percaya, yang disebut dalam ajaran Jawa, nama Manik Maya (Semar) itu saya, yang membuat kawah air panas di atas gunung itu semua adalah saya, …”)
Sesungguhnya sabdo palon adalah pengabdi lata&uzza sebagaimana dijelaskan sebagai berikut: Pada waktu dahulu tanah Jawa gonjang-ganjing, besarnya api di bawah tanah. Gunung-gunung hamba kentuti. Puncaknya pun kemudian berlubang, apinya banyak yang keluar, maka tanah Jawa kemudian tidak bergoyang, maka gunung-gunung tinggi puncaknya, keluar apinya serta ada kawahnya, berisi air panas dan air tawar. Itu hamba yang membuat. Semua tadi atas kehendak lata wal hujwa, yang membuat bumi dan langit.
Lata dan uzza adalah orang-orang sholih semasa hidupnya, namun setelah meninggal, orang-orang kemudian memuliakan kuburnya,mengibadahinya dan demikian seterusnya sampai pada puncaknya menjadikan kedudukan mereka setara dengan ALLAAH dengan menjadikan mereka sebagai sesembahan tandingan.Dan inilah yang juga diyakini oleh sabdo palon
Hal ini disebutkan dalam Kitab Tauhid Bab 21: Berlebih-Lebihan Terhadap Kubur Orang-Orang Soleh Menjadi Penyebab Dijadikannya Sesembahan Selain Allah, dan berikut nukilannya:
Iklan
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dengan sanadnya dari sufyan dari Mansur dari Mujahid, berkaitan dengan ayat: “Jelaskan kepadaku (wahai kaum musyrikin) tentang (berhala yang kamu anggap sebagai anak perempuan Allah) Al Latta dan Al Uzza” (QS. An Najm, 19)
Ia (Mujahid) berkata: “Al Latta adalah orang yang dahulunya tukang mengaduk tepung (dengan air atau minyak) untuk dihidangkan kepada jamaah haji. setelah meninggal, merekapun senantiasa mendatangi kuburnya.”
Demikian pula penafsiran Ibnu Abbas r.a. sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Jauza’: ” Dia itu pada mulanya adalah tukang mengaduk tepung untuk para jamaah haji.”
Ini sama dengan asal muasal kesyirikan yakni penyembahan terhadap patung orang-orang sholih yang hidup pada jaman Nabi Nuh alaihissalam:
َقَالُوا لاَ تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمْ وَلاَ تَذَرُنَّ وَدًّا وَلاَ سُوَاعًا وَلاَ يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا. ﴿نوح: ٢۳﴾
Dan mereka berkata: “Janganlah sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kalian, dan janganlah pula kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan janganlah pula Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nashr.” (Nuh: 23)
Di dalam Shahih Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut:
“Mereka adalah orang-orang shalih di kalangan kaum Nabi Nuh, lalu ketika mereka wafat syaithan mewahyukan kepada mereka (kaum Nabi Nuh) agar meletakkan patung-patung mereka (orang-orang shalih tersebut) pada majlis-majlis tempat yang biasa mereka duduk dan memberikan nama patung-patung tersebut dengan nama-nama mereka, maka mereka pun melaksanakannya, namun pada saat itu belum disembah.
Setelah mereka (generasi pertama tersebut) habis, dan telah terhapus ilmu-ilmu, barulah patung-patung itu disembah.” (lihat Kitab Fathu al-Majid bab “Ma ja’a Anna Sababa Kufri Bani Adama wa Tarkihim Dienahum Huwal Ghuluw fis Shalihin”)
Sesungguhnya bila ditelusuri sabdo palon (yang dibanggakan selama ini oleh banyak orang yang tidak mengenalnya) memiliki watak kasar dan tidak berbudi luhur, terbukti dengan jawabannya yang kasar tehadap ajakan Sang Prabu Brawijaya sebagai berikut: (Prabu Brawijaya berkata lemah lembut kepada punakawannya: “Sabda Palon sekarang saya sudah menjadi Islam. Bagaimanakah kamu? Lebih baik ikut Islam sekali, sebuah agama suci dan baik.”) (Sabda Palon menjawab kasar: “Hamba tak mau masuk Islam, Sang Prabu, sebab saya ini raja serta pembesar dang hyang setanah jawa. saya ini yang membantu anak cucu serta para raja di Tanah Jawa. Sudah digaris kita harus berpisah.)
Banyak sekali orang yang awam terpengaruh oleh keberadaan sabdo palon ini, namun mereka tidak berusaha mencaritahu Kebenaran atau sedikitnya misteri yang menyelimuti sabdo palon ini, serat darmogandul tercatat sebagai pendukung faham sabdopalonisme, yang sebenarnya dapat disimpulkan bahwa serat darmogandul itu adalah refleksi dari kekecewaan komunitas tertentu atas hilangnya pengaruh ajarannya oleh ajaran lain yang diprovokasi oleh seseorang yang nama samarannya Ki Kalam Wadi yang mengaku murid Raden Budi. jadi memang serat itu bermuatan politis .darmagandul ditulis pada Sabtu Legi 23 Ruwah 1830 Jawa (darmagandul (a), 1959:4) atau tepat 16 Desember 1900 M. Identitas pengarangnya masih misterius, meski sejumlah penulis telah berusaha merumuskan sejumlah teori. Misalnya, M.H. Soewarno menulis bahwa pengarang Darmagandul adalah Ranggawarsita, pujangga Keraton Surakarta (1985:10, 92). Teori ini mudah terbantah, sebab Ranggawarsita telah wafat pada 24 Desember 1873 M (Samidi Khalim,2008: 95; Anjar Any,1980:78).
Iklan
Putra Batara Indra sebagaimana kita ketahui merupakan sebutan yang ditujukan pada salah satu laki-laki dari 5 laki-laki Pandawa Lima. Dialah Arjuna putra Kunti, adik dari Bima dan Yudistira serta kakak tiri dari Nakula dan Sadewa. Arjuna merupakan putera ketiga yang lahir dari Indra, pemimpin para Dewa. kita mengenal adanya ramalan dari Prabu Joyoboyo yang selama ini dikenal dengan sebutan Jongko Joyoboyo. Prabu Joyoboyo pada bait-bait terakhir ramalannya menyebutkan bila kelak Putra Batara Indra akan hadir untuk membawa Indonesia memasuki jaman kalasuba atau jaman suka ria setelah sebelumnya melewati jaman kalabendu atau jaman penuh huru hara. Sebutan Putra Batara Indra inilah yang mengindikasikan bila orang yang dimaksud adalah Arjuna, lebih tepatnya titisan Arjuna sesuai dengan keyakinan yang dianut Prabu Joyoboyo.Sehingga banyak orang jawa yang tidak mengerti hakekat Kebenaran menganggap sabdo palon ini adalah semar dan sekaligus pahlawan di masa depan,sesuai dengan penuturan berikut ini :
(Sabdo Palon berkata sedih: “Hamba ini Ratu Dhang Hyang yang menjaga tanah Jawa. Siapa yang bertahta, menjadi asuhan hamba. Mulai dari leluhur paduka dahulu, Sang Wiku Manumanasa, Sakutrem dan Bambang Sakri, turun temurun sampai sekarang, hamba mengasuh keturunan raja-raja Jawa, …..
….., sampai sekarang ini usia hamba sudah 2.000 lebih 3 tahun dalam mengasuh raja-raja Jawa, tidak ada yang berubah agamanya, …..”)
Banyak paranormal meyakini bahwa ramalan Joyoboyo akan kehadiran Putra Batara Indra di Indonesia mendekati kenyataan. Sebagian kalangan percaya bahwa dalam beberapa tahun kedepan bahkan juga dalam beberapa bulan lagi Putra Batara Indra segera muncul di Indonesia. Namun menjelang kemunculannya sebagian orang yang menelaah tentang sosok beliau meyakini bila Putra Batara Indra sebenarnya titisan Semar, ada juga yang bilang titisan Sabdo palon. Benarkah keyakinan sebagian orang tersebut ?Yang pasti dari ketiga sosok tersebut memiliki perbedaan-perbedaan yang nyata untuk diketahui. Untuk itu sebaiknya kita periksa terlebih dahulu letak perbedaannya sehingga dapat diketahui mana yang lebih tepat dikatakan sebagai Putra Batara Indra.
Dari ketiga sosok di atas maka tampaklah jelas perbedaan diantara ketiganya. Yang satu sebagai anugerah Dewa Indra, yang satu lagi sebagai sahabat Prabu Brawijaya dan yang satunya lagi sebagai Punokawan Pandawa. Sehingga sebutan Putra Batara Indra hingga detik ini masih saja tetap melekat pada Arjuna dan belum diserahkan pada siapapun.
Apakah anda akan mengatakan bahwa Sabdo Palon merupakan Putra Batara Indra ? dan apakah anda juga akan mengatakan bahwa Semar merupakan Putra Batara Indra ?
Bicara mengenai identitas sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa Arjuna memiliki identitas sebagai salah satu dari 5 laki-laki bersaudara yang biasa disebut dengan Pandawa Lima. Arjuna sebagai adik dari Bima dan Yudistira serta kakak tiri dari Nakula dan Sadewa. Sementara Sabdo Palon sebagaimana kita ketahui bersama, identitasnya merupakan pengasuh dari Raja-raja Jawa mulai dari leluhur pertama dulu hingga Prabu Brawijaya dan kelak Ratu Adil sebagai raja Jawa yang hadir di bumi Indonesia. Sedangkan Semar sebagaimana orang kebanyakan masyarakat Jawa mengetahuinya bahwa dia merupakan pengasuh Pandawa Lima atau yang dikenal dengan Punokawan dengan 3 sosok lainnya bernama Gareng, Petruk dan Bagong.
Dari ketiga identitas sosok di atas nyata sekali perbedaannya. Satu sisi Arjuna sebagai salah satu dari Pandawa Lima, satu sisi lagi Sabdo Palon sebagai pengasuh Raja-raja Jawa dan satu sisi lainnya Semar sebagai pengasuh Pandawa Lima. Apakah sabdo palon merupakan salah satu dari Pandawa Lima ? dan apakah anda juga akan mengatakan bila Semar merupakan salah satu dari Pandawa Lima ? sebaliknya apakah anda akan mengatakan bila Arjuna adalah pengasuh Raja-raja Jawa ?
Posisi Arjuna, Sabdo Palon dan Semar.Setiap orang menjalani kehidupan terbagi dalam posisi yang berbeda-beda. Ada yang menjadi anak, ada yang menjadi orang tua, ada kakak, ada adik dan lain sebagainya. Arjuna yang apabila disebut namanya, orang akan langsung mengerti posisinya sebagai putra atau anak. Sementara Sabdo Palon sebagaimana yang tersirat dalam naskah Darmogandul memiliki posisi sebagai pembantu atau pengasuh dan tidak ada sebutan baginya sebagai putra siapa maupun ayah siapa. Yang pasti setiap disebut namanya, secara otomatis posisi sebagai pengasuh menempel padanya.
Sedangkan Semar juga sama saja tidak ada sebutan putra dipasangkan kepadanya, tetapi yang biasa ditempelkan yaitu posisinya sebagai orang tua dari 3 sosok Punokawan Gareng, Petruk dan Bagong. Meskipun demikian setiap namanya disebut maka secara otomatis posisi sebagai pengasuh Pandawa Lima menempel padanya.
Dari posisi ketiga sosok di atas nampak nyata siapa yang layak mendapat sebutan putra seseorang. Tentunya dialah Arjuna sebagai putra Batara Indra. Apakah anda akan mengatakan bila Sabdo Palon merupakan Putra dari Batara Indra ? dan apakah anda juga akan mengatakan bila Semar merupakan Putra dari Batara Indra ?
4. Jati Diri Arjuna, Sabdo Palon dan Semar.
Sejarah mencatat bila yang namanya Arjuna baik di India, di Indonesia maupun tempat-tempat lain di muka bumi ini merupakan makhluk ciptaan ALLAAH. Dia dilahirkan mulai dari bayi kemudian anak-anak, remaja, dewasa lalu lanjut usia dan akhirnya meninggal dunia. Jati diri sebagai manusia nyata terlihat padanya dan tidak satupun yang akan mengatakan bahwa Arjuna adalah Jin maupun Malaikat. Anda juga demikian kan. Sementara sabdo palon sebagaimana tersirat dalam Serat Darmogandul bahwa makhluk busuk ini (suka kentut dan kencing senbarangan) telah berusia 2000 lebih 3 tahun. Nyata sekali bahwa dia bukan insan, tetapi usia yang mencapai ribuan tahun tentunya hanya ada pada makhluk Jin atau hasil rekayasa genetik anunaki. Sedangkan Semar seperti yang tertulis dalam judul Semar sejatinya hayalan, bahwa makhluk ini bukanlah Jin, ataupun manusia bahkan malaikatpun juga tidak. Lantas makhluk macam apa dia itu? Ketidakjelasan jati dirinya sebagai makhluk di muka bumi ini akhirnya harus rela untuk mengatakan bahwa jati diri Semar adalah hayalan. ALLAAH tidak pernah menciptakan makhluk seperti dia. Sehingga wajar saja kalau dia hanya ada dalam cerita wayang, dan lebih parah lagi hanya cerita wayang di Indonesia saja.
Musuh Arjuna, Sabdo Palon dan Semar.Hukum keseimbangan alam menyebutkan bila ada teman maka dipastikan akan ada musuh. Ajuna sebagaimana kita ketahui memiliki musuh besar yaitu para kurawa. dalam cerita wayang banyak sekali diwarnai dengan peristiwa akan permusuhan mereka. Sementara Sabdo Palon menurut Serat Darmogandul tidak memiliki musuh. Akan tetapi karena Prabu Brawijaya masuk Islam maka terlihatlah gelagat dia untuk memusuhi islam dan Walisongo khususnya Sunan Kalijaga yang telah mengislamkan Prabu Brawijaya. Dalam serat itu pula terjadi adu kekuatan antara Sabdo Palon dengan Sunan Kalijaga sebelum akhirnya Sabdo Palon meninggalkan Prabu Brawijaya untuk selamanya. Sedangkan Semar hingga saat ini kok tidak terdengar siapa musuhnya. Apakah anda mengetahui siapa musuh Semar? Mau dikatakan kurawa juga tidak mungkin karena kurawa musuh pandawa. Tetapi kalupun punya musuh tentunya musuh Semar adalah para pengasuh Kurawa, namun kok tidak terdengar yah ceritanya.Dari keberadaan musuh yang tidak sama diantara ketiganya, maka tentunya kita memandang beda ketiga sosok di atas. Yang satu musuhnya Kurawa yang satu musuhnya Sunan Kalijaga dan yang satu lagi mungkin musuhnya pengasuh Kurawa. Apakah anda akan mengatakan bahwa Arjuna merupakan musuh dari Sunan Kalijaga ? atau apakah anda akan mengatakan bila Sabdo Palon musuhnya Kurawa ? ataukah juga anda akan mengatakan bila Semar itu musuhnya Sunan Kalijaga ?
Senjata Arjuna, Sabdo Palon dan Semar.Coba anda lihat movie Arjuna yang menyamar sebagai Brihannala melawan para Ksatria Kurawa di halaman ini. Senjata-senjata yang digunakan Arjuna adalah panah sakti. Selain tidak pernah habis, segudang jenis panah dia miliki yang siap digunakan sewaktu-waktu. Panah-panah sakti Arjuna pastilah pemberian dari Batara Indra. Sementara Sabdo Palon sebagaimana dalam Serat Darmogandul memiliki senjata kencing dan kentut Dengan senjata itu dia dapat membuat kawah pada gunung-gunung di Nusantara sehingga tidak meletus. Dari jenis senjata yang dimiliki maka menunjukkan kemampuan dan kesaktian mereka berbeda-beda. Seluruh panah sakti milik Batara Indra diberikan semua pada Arjuna karena memang Arjuna putra kesayangannya. Apakah anda akan mengatakan bila senjatanya Sabdo Palon berupa kencing dan kentut merupakan pemberian Batara Indra ? apakah anda juga akan mengatakan bila senjata milik Semar berupa Hyang Kalimasada juga pemberian Batara Indra atau anda juga akan mengatakan bahwa Hyang Kalimasada adalah kencing dan kentut???????
Penitisan Arjuna, Sabdo Palon dan Semar.Dalam kepercayaan Reinkarnasi disebut bahwa setiap kita suatu saat nanti pasti akan dilahirkan kembali dalam tubuh fisik yang berbeda. Sebutan Putra Batara Indra yang disebutkan oleh Prabu Joyoboyo dalam Jongko Joyoboyonya mengarah kepada Arjuna yang menitis ke tubuh fisik Ratu Adil di Indonesia. Terlepas apakah anda percaya maupun tidak dengan kepercayaan Reinkarnasi, yang pasti Prabu Joyoboyo mengatakan demikian karena beliau mempercayai paham Reinkarnasi tersebut.Sementara Sabdo Palon kalo menitis ke fisik Ratu Adil sepertinya tidak mungkin karena dalam ramalan tersebut Prabu Joyoboyo menyebut bila Putra Batara Indra itu asuhannya Sabdo Palon. Di dalam serat Darmogandul juga disebut bila Sabdo Palon menyatakan untuk meninggalkan Prabu Brawijaya dan kelak akan kembali lagi bersama Ratu Adil. Sehingga nyata sudah Sabdo Palon itu bukan Ratu Adil tetapi yang akan mengasuh Ratu Adil.
Sedangkan Semar nasibnya juga sama dengan Sabdo Palon, mustahil menitis ke fisik Ratu Adil . Semar pengasuhnya Arjuna sehingga arah menitisnya yaitu untuk Arjuna menitis ke fisik Ratu Adil dan untuk Semar menitis ke fisik pengasuh Ratu Adil. pasti akan terjadi perebutan antara Sabdo Palon dengan Semar ? Coba anda pikirkan siapa yang akan menitis ke pengasuh Ratu Adil ? apakah Sabdo Palon ataukah Semar ?
Dari arah penitisan ketiga sosok di atas kiranya sudah jelas bila Arjuna sajalah yang akan menitis pada tubuh fisik baru Ratu Adil. Apakah anda tetep akan mengatakan bila Sabdo Palonlah yang akan menitis ke tubuh fisik Ratu Adil ? dan apakah anda juga memaksa untuk mengatakan bila Semarlah yang akan menitis ke tubuh fisik Ratu Adil ?
Masih membicarakan mengenai kepercayaan Reinkarnasi bahwa tubuh non fisik insan yang kita kenal dengan jiwa kelak akan dilahirkan kembali ke dalam tubuh fisik baru untuk menjalani kehidupan. Pengertian singkatnya yaitu bahwa jiwa akan berganti-ganti tubuh fisik, sehingga tubuh fisik lama dengan tubuh fisik baru menggunakan jiwa yang sama. Apa yang disampaikan Prabu Joyoboyo mengenai Putra Batara Indra mengarah kepada Jiwa Arjuna yang menitis kepada tubuh fisik Ratu Adil, sehingga Arjuna dan Ratu Adil menggunakan jiwa yang sama. Sekali lagi yang menitis adalah jiwa Arjuna dan bukan fisik Arjuna.
Apabila pengertian kita dibawa menuju kepada Sabdo Palon maupun Semar yang kelak menitis kepada fisik Ratu Adil, maka posisi Arjuna ada dimana ? Apakah fisik Arjuna bangkit kembali dari kuburnya lalu datang ke Indonesia menjadi Ratu Adil dan didalam tubuhnya menitis Sabdo Palon atau Semar ? beginikah paham Reinkarnasi ? sepertinya anda telah mengetahui bukan demikian paham reinkarnasi. Tubuh fisik tidak akan bangkit kembali dari kuburnya tetapi jiwa yang akan hadir kembali ke fisik baru, demikian kan. Sehingga tubuh fisik Ratu Adil di dalamnya adalah jiwa Arjuna yang biasa disebut Putra Batara Indra dan bukannya Sabdo Palon maupun Semar.
Sekarang coba dibandingkan arah dari sosok Arjuna, Sabdo Palon dan Semar akan kemanakah mereka kelak. Siapakah yang pantas menitis ke tubuh fisik Ratu Adil. Pertama Arjuna yang telah disebutkan di atas merupakan Putra Batara Indra.
Karena sebutan Putra Batara Indra tentu saja Arjunalah yang lebih bisa diterima sebagai yang akan menitis ke Ratu Adil, dia kan manusia yang bersenjatakan panah pemberian Batara Indra. Hal ini sangat cocok dengan isyarat Prabu Joyoboyo mengenai sosok Putra Batara Indra yang akan hadir di Indonesia. Jati diri itulah yang sesuai paham Reinkarnasi akan terlahir kembali dengan fisik baru.
Kedua Sabdo Palon seperti yang telah disebutkan di atas merupakan pengasuh raja-raja Jawa.Tidak pernah ada sebutan Putra Batara Indra mengarah kepadanya. Selain itu identitas dia sebagai Jin mana mungkin menitis ke insan. Selain itu akan menggunakan kencing dan kentutnya sebagai senjata untuk membenahi rusaknya Nusantara, apa Nusantara ini wc umumnya sabdo palon. Nah yang biasa kentut dan menghasut atau membenci Islam dengan cara seperti sabdo palon hanyalah setan, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini:
Sesungguhnya setan, apabila mendengar azan untuk salat, ia berlari sambil terkentut-kentut sampai tidak mendengarnya lagi. Ketika azan telah berhenti, ia kembali menghasut. Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai tidak mendengarnya. Ketika iqamat telah berhenti, ia kembali menghasut lagi Sahih Muslim: 582
Sama telah kita ketahui bahwa sabdo palon muncul dengan kemarahan besar, begitu pula dajjal akan muncul dengan kemarahannya yang besar, sebagaimana disebutkan berikut ini:
“Sesungguhnya dia keluar dari kemarahan yang dibencinya.” [Shahih Muslim 18:57]
Ketiga Semar seperti yang telah disebutkan di atas merupakan pengasuh Pandawa.
Tidak pernah juga terdengar sebutan Putra Batara Indra mengarah kepadanya. Sementara Jati diri Semar belum dapat diketahui, dia bukan insan bukan jin dan bukan malaikat. Mau menitis ke tubuh fisik baru mana bisa dipercaya. Yang bisa menitis ke tubuh fisik baru kan manusia yang dahulu pernah meniti kehidupan, bukankah begitu paham Reinkarnasi ? Apakah masih percaya bahwa Sabdo Palon yang akan menjadi Ratu Adil ?
Apakah juga masih percaya bahwa Semar yang akan menjadi Ratu Adil ?
Semar yang selama ini diyakini berupa “suara tanpa rupa”. Namun secara khusus bagi yang memahami lebih dalam lagi, keberadaan Semar diyakini dengan istilah “mencolo putro, mencolo putri”, artinya dapat mewujud dan menyamar sebagai manusia biasa dalam wujud berlainan di setiap masa. Namun dalam perwujudannya sebagai manusia tetap mencirikan karakter Semar sebagai sosok “Begawan atau Pandhita”. Dan ini adalah penyelewengan makna dari Kebenaran menuju kebathilan, karena saibaba atau begawan satya saibaba yang merupakan wadah bagi energi dajjal telah menjelma saat ini,sedangkan Semar tidak seperti itu, menyambung nyambungkan semar dengan artian samar hanyalah ilmu otak atik gathuk yang tidak argumentatif.
Hal ini dapat dipahami karena dalam kawruh Jawa dikenal adanya konsep “menitis” dan “Cokro Manggilingan”.Padahal status itu melekat pada sai baba yang juga secara bahasa sai baba itu berarti ibu & bapak, sedangkan saibaba adalah dajjal, dan arti dajjal secara bahasa adalah menyamarkan (mensamarkan dengan kebohongan). Kata dajjal berasal dari kata dajala, artinya, menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul-‘Arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut dajjal. Menurut suatu pendapat, ia disebut dajjal karena ia adalah pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar. Pendapat ketiga mengatakan, karena ia menutupi manusia dengan kekafiran. Keempat, karena ia tersebar dan menutupi seluruh muka bumi. bahwa ia dijuluki dajjal karena mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan hatinya, artinya, ia menutupi maksud yang sebenarnya dengan kata-kata palsu alias kesamaran. Kiranya sudah bisa dibedakan mana yang Putra Batara Indra dan mana yang bukan seperti yang dimaksudkan oleh Prabu Joyoboyo. Sekarang kembali kepada anda-anda sekalian secara pribadi.
Dalam Serat Darmogandul disebutkan bahwa Sabdo Palon merupakan sahabat Prabu Brawijaya yang karena persahabatan tersebut dia ikut mendampingi Prabu Brawijaya melarikan diri dari kerajaan Majapahit sesaat setelah diserang Raden Patah dan Walisongo. Namun karena Sunan Kalijaga berhasil membujuk Prabu Brawijaya untuk memeluk agama islam, maka Sabdo Palon akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan Prabu Brawijaya kembali ke alamnya. Sebelum pergi Sabdo Palon berjanji akan datang kembali 500 tahun kemudian untuk menyebar Gama Buda.
Sementara dalam Jongko Joyoboyo bait 160 disebutkan bahwa Putra Batara Indra kelak akan datang ke Indonesia untuk mengakhiri carut marutnya keadaan di Nusantara menggantinya dengan jaman suka ria (Kalasuba). Putra Batara Indra ini dalam Ugo Siliwangi disebut sebagai pemuda penggembala (bocah angon), dan memiliki beberapa sebutan yaitu Herucokro oleh Ronggowarsito, Satrio Piningit oleh Joyoboyo. Putra Batara Indra inilah yang kelak akan disebut sebagai Ratu Adil membawa Nusantara menuju kemakmuran.
Sabdo Palon mengaku sebagai pengasuh Raja-raja Jawa sejak pertama dahulu kala hingga Prabu Brawijaya dan kelak juga mengasuh Ratu Adil sebagai raja Jawa. Semua orang telah meyakini sedemikian rupa apa yang disebutkan dalam serat Darmogandul tersebut sebagai kebenaran. Namun bila mau meneliti lebih jauh lagi, maka sebenarnya yang dikatakan Sabdo Palon sebagai pengasuh Ratu Adil diragukan kebenarannya. Berikut beberapa kejanggalan yang dapat dijadikan alasan untuk membantah identitas Sabdo Palon yang katanya sebagai pengasuh Putra Batara Indra (Ratu Adil) :
1. Sabdo Palon datang untuk menjalankan misi menyebar Gama Buda.
Dalam Ramalannya “Sabdo Palon kelak setelah 500 tahun saya akan mengganti agama Budha lagi (kawruh budi), saya sebar seluruh tanah Jawa. Bila ada yang tidak mau memakai, akan saya hancurkan. Menjadi makanan jin setan dan lain-lainnya. Belum legalah hati saya bila belum saya hancur leburkan. Saya akan membuat tanda akan datangnya kata-kata saya ini. Bila kelak Gunung Merapi meletus dan memuntahkan laharnya. Lahar tersebut mengalir ke Barat Daya. Baunya tidak sedap. Itulah pertanda kalau saya datang.” Sudah mulai menyebarkan Gama Buda. Pada bulan Mei 2006 gunung merapi telah meletus dan laharnya ke barat daya. Berarti Sabdo Palon telah datang kembali. (genderang perang ditabuh).
Pekerjaan pertama yang dilakukan Sabdo Palon ketika datang kembali yaitu membunuh rakyat tidak berdosa dengan letusan gunung merapi dan gempa bumi 6,9 SL di Jogjakarta. Dari fakta tersebut sudah jelas bila dia datang kembali untuk menjalankan misi yaitu menyebar Gama Buda dan akan menghancurkan siapa saja yang tidak menerimanya. Fakta ini mengindikasikan bila Sabdo palonlah pencetus terjadinya huru hara di Indonesia. Sabdo Palon datang bukan untuk mengasuh Putra Batara Indra, kehadirannya untuk menyebar gama buda sendiri. Apabila memang akan mengasuh Putra Batara Indra maka tentunya dia akan mengatakan maksudnya tersebut.
Fakta menyebutkan bahwa mayoritas islam di Indonesia mencapai 80 %. Apabila Sabdo Palon yang beragama buddha memaksakan kehendak untuk menjalankan misinya menyebar gama buda kepada penduduk Indonesia maka yang terjadi adalah munculnya konflik berkepanjangan seperti yang dialami Birma, Tibet, Palestina dan lain sebagainya. Disisi lain Putra Batara Indra sendiri beragama islam yang tentunya akan terjadi konflik juga antara Sabdo Palon dengan Putra Batara Indra apabila memang Sabdo Palon merupakan pengasuhnya. Misi Sabdo Palon menyebar gama buda yang diprediksi akan menuai konflik, sangat bertentangan dengan Joyoboyo yang menyebut bahwa kehadiran Putra Batara Indra akan menjadikan Indonesia memasuki jaman suka ria (kalasuba) bukannya jaman konflik berkepanjangan.
Kehadiran Sabdo Palon pada mei 2006 ditandai dengan merapi meletus kemudian disusul gempa di Jogjakarta pertanda bila Sabdo Palon melancarkan dendam pertamanya kepada rakyat Jogjakarta. Padahal pada saat tersebut Putra Batara Indra belum muncul juga belum diketahui keberadaannya hingga saat ini. Mana mungkin Nusantara akan menjadi makmur kalo dipenuhi dengan gempa yang dilakukan Sabdo Palon ? Jadi Sabdo Palon bukanlah pengasuh Putra Batara Indra, namun dia datang lagi untuk menjalankan misi menyebar Gama Buda.
2. Sabdo Palon tidak bersedia masuk islam.
“Apa kamu tidak mau masuk agama Islam?” tanya Prabu Brawijaya. Sabdopalon berkata dengan sedih, “Ikut agama lama, kepada agama baru tidak! Kenapa Paduka berganti agama tidak bertanya hamba? Apakah Paduka lupa nama hamba, Sabdopalon? Sabdo artinya kata-kata, Palon artinya kayu pengancing kandang. Naya artinya pandangan, Genggong artinya langgeng tidak berubah. Jadi bicara hamba itu, bisa untuk pedoman orang tanah Jawa, langgeng selamanya.” (Serat Darmogandul).
Dalam Serat Darmogandul disebutkan bila Sabdo Palon tidak bersedia masuk agama islam seperti yang dilakukan Prabu Brawijaya. Dia lebih memilih untuk meninggalkan Brawijaya dengan tetap beragama Buddha. Sebelum pergi Sabdo Palon menghina Prabu Brawijaya yang mau beralih agama juga menghina Sunan Kalijaga dengan kata-katanya yang kasar. Nyata sekali Sabdo Palon menolak untuk masuk islam dan kemudian berjanji bila kelak 500 tahun datang lagi akan mengganti Gama Buda disebar ke seluruh Jawa.
Sementara dalam Kitab Musasar Joyoboyo disebutkan bila Putra Batara Indra “Lahir di bumi Mekah”. Artinya Putra Batara Indra merupakan sosok yang beragama islam. Apabila Sabdo Palon akan mengasuh Putra Batara Indra, tentunya bertentangan dengan fakta bahwa dia telah menghina islam, Prabu Brawijaya yang masuk islam juga Sunan Kalijaga seperti yang tertera dalam Serat Darmogandul. Mana mungkin Sabdo Palon akan mengasuh Putra Batara Indra yang diprediksi beragama islam sejak dilahirkan, sedangkan dia sendiri meninggalkan Brawijaya karena baru saja beragama islam. Hal yang dilakukan Sabdo Palon sama saja dengan melepas harimau lalu mendapatkan singa. Jadi mustahil Sabdo Palon mau mengasuh Putra Batara Indra yang kata Joyoboyo adalah seorang beragama islam.
3. Sabdo Palon sebagai pelaku utama huru hara.
Dalam Serat Darmogandul disebutkan bahwa Sabdo Palon telah meramalkan akan kejadian huru hara di Jawa dan sekitarnya. Sementara pada mei 2006 dia telah datang kembali dengan tanda letusan gunung merapi disusul gempa di Jogjakarta. Orang akan sangat tertarik dengan kejadian tersebut dan meyakini apa yang terjadi di Jawa merupakan ulah Sabdo Palon. Secara sadar maupun tidak semua akan menempatkan Sabdo Palon sebagai pelaku utama segala bencana di Jawa dan sekitarnya.
Padahal peristiwa utama dan terpenting adalah bergantinya jaman huru hara dengan jaman suka ria diawali munculnya Putra Batara Indra. Fakta bahwa Sabdo Palon telah datang dan menghancurkan Jawa dengan gempa bumi, gunung meletus dll menjadi faktor penting yang terjadi pada masa huru hara. Kemudian Putra Batara Indra akan muncul untuk mengganti masa huru hara tersebut dengan jaman suka ria. Hal tersebut berarti Putra Batara Indra mengakhiri masa Sabdo Palon dalam aksinya menghancurkan Jawa. Mana mungkin dia pengasuh Putra Batara Indra padahal kenyataannya justru dia yang akan diakhiri aksinya oleh Putra Batara Indra.
Ingatlah dalam Serat Darmogandul disebutkan “Gunung-gunung hamba kentuti. Puncaknya pun kemudian berlubang, apinya banyak yang keluar, maka tanah Jawa kemudian tidak bergoyang, maka gunung-gunung tinggi puncaknya, keluar apinya serta ada kawahnya, berisi air panas dan air tawar. Itu hamba yang membuat’ . Kalo memang Sabdo palon pengasuh Putra Batara Indra maka seharusnya dia bekerjasama dengan Putra Batara Indra mengatasi huru hara di Nusantara. Tetapi kenyataannya yang seharusnya gunung dikentuti jadi tidak meletus malah diletuskan sebagai tanda dirinya telah datang. Ini maunya apa sebenarnya. Jelas-jelas dia buat huru hara berarti dia juga yang akan disingkirkan Putra Batara Indra.
4. Sabdo Palon itu jin kok mengasuh manusia.
‘Sampai sekarang umur hamba sudah 2000 lebih 3 tahun dalam mengasuh raja-raja Jawa”. Dari pernyataan Sabdo Palon tersebut menunjukkan bahwa dia bukanlah manusia, umur mencapai ribuan tentunya dialami oleh jin. Identitas Sabdo Palon sebagai Jin yang mengasuh manusia sepertinya akan memunculkan banyak pertanyaan yang dirasa aneh kedengarannya. Apalagi jin memiliki 1001 kemungkinan untuk menyesatkan manusia.
Semua orang telah mengetahui bila alam jin dan alam manusia berbeda. Jin memiliki kehidupan sendiri sama dengan manusia yang juga memiliki kehidupan sendiri. Baik jin maupun manusia sama-sama butuh makan, minum juga berkembang biak dan lain sebagainya dalam menjalani kehidupan seperti yang telah digariskan Tuhan Sang Pencipta. Jin karena alamnya lebih tinggi tempatnya dari alam manusia maka dapat mudah memasuki alam manusia. Sedangkan Manusia karena alamnya lebih rendah tempatnya maka manusia akan kesulitan memasuki alam jin.
Kalo jin mengasuh manusia apakah memang di alam jin sana sudah tidak ada lagi yang bisa diasuh? apalagi Sabdo Palon menyatakan dirinya Ratu Dang Hyang tentunya memiliki kerajaan dan prajurit untuk di atur, ini kok malah ke alam manusia sepertinya aneh-aneh aja jadinya. Dalam Serat Darmogandul disebutkan bahwa Prabu Brawijaya melarikan diri bersama sahabatnya, dan tidak dikatakan bersama pengasuhnya yang kemudian Sabdo Palon mengaku sebagai pengasuhnya. Apabila Raja jin bersahabat dengan raja manusia sepertinya dapat dimaklumi, akan tetapi raja jin mengasuh raja manusia masih diragukan kebenarannya terlebih tidak setiap manusia dapat mengetahui jin dan alam jin. Ini besar kemungkinan merupakan tipuan saja tentunya untuk mengelirukan manusia.
5. Sabdo Palon senjatanya jorok.
Sejak Adam hingga detik ini setiap tokoh-tokoh yang muncul menggunakan senjata yang berkharisma. Musa misalnya dengan tongkat, Arjuna dengan busur dan anak panah, Bima dengan Gada, Kresna dengan Cakra, Sunan Kalijaga dengan keris, Rambo dengan basoka, Son Goku dengan tongkat saktinya, Highlander dengan pedangnya dan lain sebagainya. Tapi coba Sabdo Palon apa senjatanya? senjatanya adalah kelamin dan pantat dengan pelurunya kentut dan kencing seperti yang tertera dalam Serat Darmoogandul. Senjata apakah itu, mengapa hal yang jorok menjadi senjatanya. Padahal Sabdo Palon kan Ratu Dang Hyang kok senjatanya jorok sekali.
“Gunung-gunung hamba kentuti. Puncaknya pun kemudian berlubang, apinya banyak yang keluar, maka tanah Jawa kemudian tidak bergoyang, maka gunung-gunung tinggi puncaknya, keluar apinya serta ada kawahnya, berisi air panas dan air tawar. Itu hamba yang membuat” (Serat Darmogandul).
Tidak usah diajarkan kepada Putra Batara Indra karena sebagai manusia sejak dilahirkan tentunya naluri untuk kencing dan kentut telah menjadi kebiasaan rutin. Kalo memang Sabdo Palon memang pengasuh Putra Batara Indra tentunya diajarkan jurus yang berwibawa dan karismatik, ini malah diprediksi akan diajarkan jurus kentut dan kencing yang semua orang mengetahui bahwa kedua hal tersebut merupakan barang yang jorok bahkan menjijikkan. Selama diasuh, Putra Batara Indra akan selalu melihat Sabdo Palon melatih kelamin dan pantatnya sebagi senjata, jelas sangat akan mempengaruhi.
Kresna menghadapi musuh tentunya akan menyodorkan Cakra miliknya. Arjuna menghadapi musuh tentunya akan menyodorkan busur dan panah-panah shaktinya. Bima menghadapi musuh tentunya akan menyodorkan gada miliknya. Rambo menghadapi musuh tentunya akan menyodorkan basoka miliknya. Putra Batara Indra menghadapi musuh tentunya akan menyodorkan Trisula Weda miliknya. Tetapi Sabdo Palon menghadapi musuh tentunya akan menyodorkan kelaminnya atau pantatnya. Itupun kalo sekali tembak kena, kalo meleset berarti harus menyodorkannya berkali-kali kan sampe kena.
Ingatlah cerita Arjuna (asli dari India) yang ketika menempuh masa pembuangan dan pengasingan. Arjuna pergi ke kahyangan tempat kerajaan Batara Indra berada. Disana dia diberi senjata panah shakti berikut dilatih juga bagaimana cara menggunakan seluruh senjata tersebut. Dengan senjata panah yang digunakannya, Arjuna terlihat wibawa dan kharismatik hingga disegani oleh musuh-musuhnya. Ini Putra Batara Indra oleh Sabdo Palon akan diajarkan menggunakan senjata kentut dan kencing, dimana letak wibawanya sebagai Ratu Adil. Apakah kentut dan kencing itu juga akan digunakan untuk membenahi carut marutnya Nusantara. yang benar saja.
Lihatlah dalam Jongko Joyoboyo disebutkan bila Putra Batara Indra bersenjatakan Trisula Weda. Tuh kan dari namanya saja terdengar wibawa dan karismatik. Belum lagi senjata tersebut digunakan untuk membenahi nusantara, yang satu untuk meluruskan segala hal yang perlu untuk diluruskan dan yang lainnya digunakan untuk mencegah sekaligus melawan semua kejahatan. Sangat cocok dan membuat rakyat Indonesia merasa tentram dekat dengan Putra Batara Indra dengan senjata Trisula Weda. Rakyat akan selalu was-was dekat dengan Putra Batara Indra kalo sering kentut melulu.
6. Sabdo Palon melepas kutukan.
Sabdo Palon membuat ramalan akan peristiwa huru hara dan berbagai kejadian menyengsarakan di tanah jawa. Semua orang meyakini ramalan Sabdo Palon tersebut telah menjadi kenyataan setelah kedatangannya kembali pada mei 2006 dengan letusan merapi dan gempa yang menghancurkan Jogjakarta. Apabila dicermati maka ramalan Sabdo Palon berikut kutukannya hanya mengarah ke Jawa saja. Padahal bencana gempa bumi yang terjadi di seluruh wilayah Nusantara merupakan rangkaian gempa dari peristiwa gempa dan tsunami di aceh. Belum lagi ancaman Global warming yang telah membuat seluruh gunung baik di indonesia maupun di internasional menjadi aktif.
Ketahuilah bila jauh sebelum Sabdo Palon memberikan ramalan dan kutukan, ingatlah anda akan Jongko Joyoboyo? dalam Jongko Joyoboyo juga banyak disebutkan adanya kejadian menyengsarakan di tanah Jawa. Apakah kejadian tersebut yang saat ini menimpa Indonesia merupakan bukti dari ramalan Sabdo Palon ataukah bukti dari ramalan Joyoboyo ?
Ingatlah sebelum Sabdo Palon memberikan ramalan dan kutukan, Nostradamus telah lebih dulu memberikan ramalan tentang gempa di Asia yang tersirat dalam Century 3 Kuantrin 3 yaitu :
Mars et Mercure, et l’argent joint ensemble,
Vers le midy extreme siccité:
Au fond d’Asie on dira terre tremble,
Corinthe, Ephese lors en perplexité.
Ketika Mars Merkurius berhubungan erat mengarah ke selatan
maka akan terjadi kekeringan besar.
Sebuah gempa bumi akan terdengar dari kedalaman Asia
baik Corinth maupun Ephesus berada dalam kondisi gawat.
Semua bencana alam yang terjadi di Indonesia baik di Jawa maupun di luar Jawa merupakan bagian kecil dari bencana besar yang melanda seluruh kawasan di muka bumi ini. Pada saat bencana terjadi isu Global Warming juga mengiringi dibelakangnya. Mana mungkin semua itu karena Sabdo Palon. Bahkan banyak kalangan Internasional menyebut saat ini telah terjadi masa pemurnian untuk Bumi. Apakah masa pemurnian ini juga ulah Sabdo Palon. Kutukan Sabdo Palon itu hanya ancaman yang diberikan setelah melihat Prabu Brawijaya memeluk agama islam. Tanpa dia memberikan kutukanpun Global warming, gempa bumi, tsunami dll juga akan terjadi dan menghancurkan Indonesia.
7. Sabdo Palon vs Batara Indra.
Dalam Serat Darmogandul disebutkan bila Sabdo Palon: “Hamba ini Ratu Dang Hyang yang menjaga tanah Jawa, Siapa yang bertahta menjadi asuhan hamba”. Kemudian dalam Jongko Joyoboyo bait 160 disebutkan “itulah tanda putra Batara Indra sudah nampak datang di bumi untuk membantu orang Jawa’. Antara Serat Darmogandul dan Jongko Joyoboyo terdapat 2 sosok yaitu Sabdo Palon dan Batara Indra.
Joyoboyo dalam bait 160 dan 162 ramalannya menyebut Putra Batara Indra. Sebutan tersebut ditujukan pada Arjuna. Hal ini mengindikasikan bila yang datang ke Indonesia menurut kepercayaan Reinkarnasi yang dianut Joyoboyo adalah titisan Arjuna berikut Batara Indra ikut bersamanya. Seandainya Batara Indra tidak menyertai Putranya maka Joyoboyo dipastikan akan menyebut Arjuna dan bukannya Putra Batara Indra. Seandainya bukan titisan Arjuna maka Joyoboyo akan menyebutnya asuhan Sabdo Palon. Lantas siapa Batara Indra sebenarnya.
Kata penyebutan Batara hanya ada di India dan sekitarnya yang diartikan sama dengan Dewa. Namun ketika kata Batara memasuki Indonesia maka kata tersebut jadi asing. Di Indonesia tidak begitu dikenal dengan istilah Batara juga Dewa meskipun beberapa kalangan di Indonesia juga memiliki kepercayaan akan adanya dewa dan batara tersebut. Apabila mencermati makhluk ciptaan Tuhan yang ada yaitu Malaikat dan Jin maka apakah Batara merupakan salah satu dari kedua jenis tersebut. Bisakah Batara berarti malaikat atau berarti jin.
Apakah Batara bisa disamakan dengan jin ciptaan Tuhan. Kalo memang dia jin berarti sama dengan Sabdo Palon, tetapi apakah Batara Indra adalah Sabdo palon? sepertinya semua akan menjawab tidak. Ingatlah bahwa Jin memiliki seribu kemungkinan untuk menyesatkan manusia sehingga kalo jin menjadi pengasuh manusia maka kemungkinan mengelirukan manusia besar peluangnya. Kemudian apakah Batara bisa disamakan dengan Malaikat ciptaan Tuhan? kemungkinan ini bisa terjadi karena Tuhan menciptakan malaikat juga bisa menjadi abdi manusia. Kalo memang dia malaikat bisa dimaklumi menjadi pengasuh manusia karena malaikat diciptakan dari cahaya yang bisa menerangi manusia dan tidak akan mengelirukan manusia.
Fakta penyebutan Putra Batara Indra oleh Joyoboyo dan tidak menyebut langsung nama Arjuna mengindikasikan bila Batara Indra (sepertinya malaikat) ikut serta dan tentunya untuk mengasuh Arjuna seperti yang tejadi pada masa lalu pada jaman kisahnya Mahabarata di India. Kehadiran malaikat untuk mengasuh manusia bisa dimengerti mengingat peristiwa para Nabi dan Rosul yang mereka dibimbing oleh para malaikat ciptaan Tuhan tentunya untuk mengarahkan yang dibimbing kepada tujuan yang sebenarnya dalam menjalani kehidupan. Sekarang anda lebih cenderung yang mana? Ratu Adil lebih baik diasuh Jin atau lebih baik diasuh malaikat?
Tujuh point di atas sudah dapat dijadikan bahan acuan untuk menyangkal bahwa Sabdo Palon merupakan pengasuh Putra Batara Indra. Apabila anda percaya dengan naskah peninggalan leluhur seperti Serat Darmogandul, Jongko Joyoboyo dan lain-lain tentunya anda mendapati data-data di atas tersirat dalam naskah leluhur tersebut. Dengan demikian Sabdo Palon sebagai pengasuh Putra Batara Indra diragukan kebenarannya. Bisa jadi apa yang tersirat dalam naskah tersebut sengaja dihadirkan untuk memunculkan nama Sabdo Palon yang sebenarnya tidak jelas identitasnya.
Di satu sisi Sabdo Palon telah terbukti bukanlah pengasuh Putra Batara Indra. Disisi lain Sabdo Palon mengaku-ngaku Semar yang sebenarnya Semar sejatinya hanya hayalan belaka. Pada sisi yang lain lagi Sabdo Palon sebagai pencetus letusan merapi dan gempa di Jawa sebagai bagian dari jaman huru hara. Padahal Putra Batara Indra datang untuk membereskan semua masalah huru hara tersebut yang berarti mengakhiri masa Sabdo Palon melakukan misi penghancurannya. Sabdo palon akan menghancur leburkan siapa saja yang tidak menerima Gama Buda dan Ratu Adil akan menghadapinya agar Nusantara bebas dari kehancuran akibat ulah Sabdo Palon
Sabda palon berkata : saya mau mencari asuhan yang bermata satu
Bagikan ini: